RSS

The Power of Climate Change

Perubahan iklim yang ekstrim dalam kehidupan sehari hari telah kita alami. Di antaranya cuaca yang tidak menentu dan tidak jelasnya siklus permusiman. Seperti yang kita ketahui musim di Indonesia ada 2 yaitu musim kemarau dan musim penghujan. Musim kemarau biasa terjadi sekitar bulan april-september dan musim penghujan sekitar bulan oktober-maret. Namun hal itu tidak kita rasakan, musim penghujan telah kita alami setiap saat, dan tidak tentu kapan terjadi hujan. Akibatnya setiap hari kita harus menyiapkan payung dalam setiap kegiatan, “Sedia Payung sebelum hujan” begitulah pepatah berkata. Dan juga terkadang kita mengalami kemarau pada musim penghujan. Hal ini juga mempengaruhi sistem pertumbuhan tanaman, yang berdampak langsung pada kehidupan petani. Tidak jarang jika kita melihat berita gagal panen dan petani merugi akibat cuaca yang tidak menentu. Juga dalam menyelenggarakan sebuah acara, para Event Organizer menyediakan Pawang Hujan walaupun acara tersebut diselenggarakan padamusim kemarau. Wah aneh ya?



Contoh lainnya adalah terjadinya bencana banjir di Wasior provinsi papua barat, bencana banjir tersebut layaknya tsunami, banyak korban yang tewas karena bencana tersebut. Sedangkan di provinsi lain di Nusa Tenggara Timur mengalami kekeringan dan kurangnya pasokan air bersih, sehingga mereka harus berjalan bermil-mil untuk mendapatakan air bersih. Perubahan iklim ini merupakan akibat yang harus kita jalani karena kurangya kepedulian dengan lingkungan. Padahal pada abad sebelumnya, siklus iklim berlangsung dengan baik. Dimana-mana banyak pohon, sungai masih jernih, dan udara masih bersih sekali tanpa polusi .



Pada abad 20 ini, banyak dilakukan pembangunan yang menyebabkan hutan hutan ditebang dan dibakar hanya untuk urusan bisnis dan industri. J uga banyaknya industri kendaraan bermotor, peternakan, dan pembuangan limbah secara berlebihan yang turut menyumbang zat zat rumah kaca. Sehingga ozon di bumi ini menjadi rusak dan matahari dapat langsung menerangi bumi ini tanpa disaring oleh ozon. Suhu bumi semakin meningkat dan terjadi perubahan iklim semakin ekstrim. Hal ini menyebabkan es di daerah kutub utara mencair dan menyebabkan kenaikan air laut secara pesat. Akibat kenaikan air laut, dapat dipastikan berkurangnya luas suatu daratan dan lenyapnya pulau pulau kecil di bumi ini. Jika es di kutub utara terus mencair maka punahnya hewan tundra seperti penguin, beruang laut, dan ekosistem lain tidak dapat dielak lagi. Serta tidak seimbangnya rantai makanan di dunia yang menyebakan berkurangnya ekosistem di bumi ini.



Teruskan kita hidup dengan iklim yang tidak tentu ini? Dan bagaimana nasib anak cucu kita jikalau iklim ini terus berubah-ubah tanpa kita ketahui.

NAH SAATNYA KITA BERUBAH!!



Dalam menghadapi perubahan iklim ini kita dapat melakukan langkah-langkah mitigasi dan adaptasi di antaranya adalah:

1.Penghijauan dan Reboisasi
Penghijauan ini dapat kita lakukan seperti menanam pohon di lingkungan sekitar entah di lingkungan rumah, lingkungan sekolah, atau lingkungan lainnya. Penanaman pohon ini membantu kita dalam hal penyimpancan cadangan air udara bersih kita. Penanaman pohon di hutan yang sudah gundul (Reboisasi) juga perlu kita lakukan, karena hutan merupakan penyerap terbesar emisi gas rumah kaca.

2.Melakukan 3R

Seperti yang kita ketahui 3R adalah Reuse, Reduce, dan Recycle. Artinya kita harus menggunakan kembali barang yang telah kita pakai dan juga mengurangi pemakaian barang dalam kehidupan sehari-hari. Serta tak lupa untuk mendaur ulang barang yang kita pakai.

3.Memberikan edukasi tentang pelestarian bumi pada masyarakat. Hal itu dapat ditanamkan dalam setiap kurikulum pendidikan para siswa-siswi di sekolah. Sehingga mereka memiliki pengetahun tentang pentingnya menjaga lingkungan.

4. Jika bepergian lebih baik jalan kaki atau menggunakan sepeda. Karena selain menyehatkan tubuh juga mengurangi emisi gas rumah kaca. Apabila bepergian dalam jarak yang jauh, gunakan angkutan umum untuk bepergian.

5. Gunakanlah produk yang ramah lingkungan dan hemat energi. Produk yang ramah lingkungan akhir-akhir ini banyak bermunculan di mana seperti plastik daur ulang dan lain-lain.

6. Mengurangi penggunaan plastik dalam segi kehidupan, karena plastik membutuhkan waktu sekitar 200 tahun atau lebih untuk bisa terurai di dalam tanah . Dan juga plastic menghasilkan gas yang berbahaya apabila dibakar yang juga zatnya merusak ozon bumi.

7. Hemat dalam pemakaian energi. Baik energi yang bisa diperbaharui maupun energi yang tidak bisa diperbaharui. Bisa dimulai dengan menghemat pemakaian listrik. Seperti mematikan pemakaian penggunakan alat elektronik yang tidak digunakan dan jangan membiarkan dalam kondisi stand by karena akan tetap memerlukan energi listrik.

8. Jika kita ingin mengeringkan baju, lebih baik mengeringkan secara alami dengan matahari.

9. Hindari penggunaan AC!

10.Belilah dan gunakan produk elektronik yang ramah lingkungan. Jangan membeli produk yang mengandung CFC.

11. Untuk perusahan industri teknologi buatlah produk yang ramah lingkungan dan hemat energy.

Namun yang terpenting dalam menanggulangi perubahan iklim ini adalah kesadaran diri dari tiap tiap individu. Jika ada kesadaran maka dalam menjalani penanggulangan dapat dijalankan dengan baik.
So .. Guys!! Lets GO GREEN !!!